Selamat Datang di Negara Komunis
Saya nyaris memiliki anggapan bahwa tidak semua negara komunis itu identik dengan kemiskinan. Buktinya Saigon. Ho Chi Minh City. Ada hotel Sheraton yang menjulang tinggi. Kawasan para turis tertata rapi. Taxi yang berseliweran keliatan mewah. Rumah Dong, tempat saya menginap, berbentuk ruko yang lantai bawahnya berfungsi sebagai kantor.
Tapi persepsi itu berubah ketika berjumpa Nguyen. Apa yang saya saksikan di Saigon terjadi di distrik 1. Sedangkan rumah Nguyen berada di distrik 7. Ini adalah perjalanan kurang lebih 50 menit atau 1 jam dengan sepeda motor.
Posisi saya duduk di belakang, leluasa melihat ke kiri ke kanan. Baru sekitar 15 menit berkendara, lautan sepeda motor di pusat kota mulai menipis. Malam belum terlalu lama datang. Kalau saya tak salah ingat pukul delapan. Semakin jauh meninggalkan kota semakin sepi. Tiang-tiang listrik dipenuhi kabel yang semrawut. Sampah bergelimpangan di kiri kanan jalan. Kota tak terlalu terang.
Saya teringat ketika di Siem Reap. Meskipun Vietnam tampak lebih modern ketimbang kamboja, tapi sesungguhnya situasinya tak jauh berbeda. Orang-orang menumpuk di ibukota. Berkelahi dengan nasib di ibukota. Perputaran uang terjadi di ibukota. Ke luar kota sedikit saja, maka selamat datang kemiskinan tanpa umpama. Seperti tiada habisnya.
Apartemen bertumpuk-tumpuk dengan kondisi gelap dan kumuh. Di tigapuluh menit pertama, saya mulai jenuh. Kapan perjalanan ini sampai? Saya tak sabar ingin bertanya dengan Nguyen. Apa yang terjadi di negara ini.
Dulu, Karl Marx ingin melawan kapitalisme. Ia marah dengan perbedaan kelas yang menimbulkan penderitaan berkepanjangan. Borjuis adalah biang kerok. Hak milik perseorangan harus dihapuskan. Diganti menjadi hak milik komunal. Negara yang pegang.
Ini gagasan utopis. Tapi Lenin mati-matian ingin mewujudkannya. Revolusi Bolshevik pecah. Lenin berhasil menguasai Petrogard. Selanjutnya gagasan Mark ini diaplikasikan di negara Rusia. Menjadi kekuatan yang lumayan mengkhawatirkan barat (baca: kapitalis). Negara-negara bergabung. Soviet Union. Sebagai sebuah ideologi, maka ciri khasnya adalah siap disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia.
Head to head. Kapitalisme vs komunisme. Perang Dunia berakhir. Lanjut ke perang dingin. Tapi kapitalisme masih terlalu gagah. Awal 90an soviet union tumbang. Kuba, Venezuela, China, Korea Utara, termasuk Vietnam terkena pengaruhnya. Pada akhirnya hari ini tak ada lagi negara komunis kaffah. Mereka harus pasrah dengan penetrasi sistem ekonomi kapitalis. Negara ini seperti kehilangan identitas.
Akhirnya kami sampai. Ini seperti kawasan kumuh. Rumah Nguyen berada di dalam lorong kecil. Bukan. Ini bukan rumah. Ini seperti kost dempet-dempet. Gelap. Nguyen membuka pintunya, langsung terpampang perkakas elektronik bergelimpangan. Tak ada ruang tamu, ruang tengah, ruang makan, kamar. Yang ada lantai 1 yang dipenuhi alat-alat elektronik. Ada wc dengan ukuran kecil sekali. Ada loteng tempat Nguyen Tidur.
Selamat datang di Rumah Nguyen
Selamat datang di Negara Komunis
Salam
Pay Jarot Sujarwo
Ig: @payjarotsujarwo
fb: Pay Jarot Sujarwo
Blog:
Silakan join di channel telegram untuk cerita lebih lengkap
t.me/payjarot
Posting Komentar untuk "Selamat Datang di Negara Komunis"