Nasionalisme (Part 1)
Dahulu, di masa gelap, di Eropa, orang-orang tak berhenti
berperang. Alasannya bisa macam-macam; agama, suku, bisnis, geografi, dan
lainnya.
Kejadian ini berlangsung terus menerus. Yang cukup terkenal
adalah perang 30 tahun (1618 - 1648).
Kasat mata, ini terlihat seperti konflik antara Katolik dan
Protestant. Padahal kepentingan antar dinasti (yang saat ini berlokasi di
negara Jerman) cukup kuat. Para pemilik tanah juga terlibat. Selanjutnya, bunuh
membunuh antar rakyat.
Peristiwa lain, perang 80 tahun antara Spanyol dan Belanda
(1568 - 1648). What? 80 tahun mereka berperang? Mulai dari saling menghina
antar suku hingga saling bunuh.
Begitulah Eropa, benua gelap yang diakibatkan oleh perang,
menjadi terang pun dengan perang.
1648, pihak-pihak penting sepakat untuk menandatangani
perjanjian damai. Berlokasi Osnabrück dan Münster, Westfalen (sekarang di
Jerman).
Melibatkan Kaisar Romawi Suci, Ferdinand III, dari Wangsa
Habsburg, Kerajaan Spanyol, Kerajaan Prancis, Kekaisaran Swedia, Republik
Belanda, Pangeran Kekaisaran Romawi Suci, dan perwakilan berdaulat dari kota
imperium bebas.
Selanjutnya perjanjian damai ini dikenal dengan nama
Perjanjian Westfalen (Westphalia). Kerajaan Spanyol berdamai dengan Belanda.
Sekaligus mengakui eksistensi Republik Belanda. Di sini juga ditandatangani
dengan perdamaian antara Kaisar Romawi Suci dan Perancis juga sekutu-sekutunya.
Swedia juga sekutu-sekutunya begitu pula.
Kata sejarawan, Westphalia menjadi penanda perubahan sistem
politik Eropa. Dari sistem kerajaan yang berkoalisi dengan gereja, berganti
menjadi konsep negara berdaulat. Rakyat ikut campur menentukan pemimpinnya.
Gereja tak boleh ikut campur dalam urusan pemerintahan. Sekuler asasnya.
Demokrasi sistemnya. Dari sini kemudian kita mengenal negara berdaulat.
Nasionalisme.
Nasionalisme hadir dan menyebar begitu cepat di Eropa.
Apakab masalah beres? Apakah perang berakhir? Tidak. Selanjutnya kita akan
mengenal kekejaman demi kekejaman dalam rangka pencaplokan wilayah kekuasaan
baru. Kolonialisme berlangsung. Ratusan tahun umurnya. Nasionalisme dipaksakan
hingga ke seluruh penjuru dunia.
Hasyekkk... Welcome Back Bang Pay...
BalasHapusajarkanlah kamek nge-blog :-)
HapusAlaheee... Kite pulak disuruh ngajarkan Abang
Hapus